Content Writing Senjata UKM di Era Digital
Sebelumnya, ijinkan saya menjelaskan sedikit. Tulisan ini mungkin cukup aneh, karena minim data dan relasi ke data. Untuk itu, saya berutang eksplanasi pada Anda, para pembaca blog ini. Tulisan ini adalah untuk syarat kelulusan kursus singkat Impactful Writing punya Mas Dika. Dan meski bukan yang paling bagus, saya lulus dan mendapat sertifikasi tersebut. Bukan yang terbaik, tapi bukan masuk setengah terendah. Jadi, masih lumayanlah menurut saya. Demikian kira-kira disclaimer sekaligus penjelasan. Semoga berkenan dan tetap setia membaca blog ini.
Seiring dengan transformasi teknologi, perilaku masyarakat ikut beralih. Mengembangkan usaha tak bisa lagi memakai gaya lama. Cara baru dicoba demi kelanggengan bisnis, termasuk urusan pemasaran produk dan jasa. Salah satunya strategi yang bisa dilakukan adalah melakukan content writing untuk mendukung pemasaran digital.
Content writing singkatnya adalah penulisan informasi yang dikemas dengan menarik. Kegiatan ini dimulai dari merencanakan, menulis, mengedit, hingga mengunggah ke format digital.
Tulisan yang dihasilkan umumnya memberi informasi yang bermanfaat atau memperkenalkan sesuatu, biasanya produk atau jasa yang dijual ke pelanggan. Isi content writing juga bisa menyenangkan hati khalayak, bahkan bisa juga menginsipirasi audience-nya untuk melakukan sesuatu, misalnya bertransaksi.

Karena content writing berkembang berbarengan dengan dunia digital, hasil aktivitas ini bisa berupa tulisan di blog, artikel di website, marketplace, dan juga aneka unggahan di media sosial.
Tak hanya korporasi besar yang akan terbantu dengan kegiatan penulisan ini. Profit usaha kecil dan menengah (UKM) pun bisa menggelembung dengan bantuan content writing. Pelaku UKM bisa mempromosikan produk dan jasa dengan lebih mudah dan menjangkau konsumen lebih luas.
Karena berbasis digital, biaya pemasaran bisa ditekan. Tidak perlu ada anggaran biaya marketing offline atau gaya konvensional yang relatif memerlukan lebih banyak tenaga dan biaya. Intinya, dengan content writing, usaha kecil tetap punya peluang berkembang karena mampu mengoptimalkan pemasaran digital.
5 Manfaat Content Writing untuk Bisnis UKM
Apabila dirinci, banyak manfaat content writing untuk usaha kecil. Namun, setidaknya ada lima alasan mengapa content writing bisa memajukan bisnis UKM:
1.Content writing memperluas eksposure produk UKM di dunia digital
Hasil content writing yang dioptimalkan search engine optimization (SEO) akan lebih gampang ditemukan saat ada orang menggunakan mesin pencari seperti Google. Dengan demikian, peluang UKM dan produk-produknya ini menjangkau audience akan lebih besar.
Harapannya, audience yang mencari produk UKM di mesin pencari kemudian akan masuk ke blog atau web milik UKM. Mereka lalu membaca konten demi konten yang sudah disiapkan.
2. Hasil content writing merepresentasikan usaha, produk atau brand kepada audiens.
Informasi hasil content writing yang ditulis akan menjadi representasi usaha yang dijalankan kepada para pembaca. Konten bisa difungsikan untuk memperkenalkan produk, merek atau brand milik UKM. Tulisan-tulisan yang dibuat juga bisa menyoroti keunggulan dan keunikan produk dan brand.
Penjelasan runut tentang manfaat, kelebihan, serta keterbatasan dari produk yang dijual akan menjadi informasi yang berkualitas bagi pembacanya. Intinya, hasil content writing ini bisa menjadi wakil atau ambassador ke audience.
Jika isi konten bisa dijaga dengan konsisten, brand image positif akan tumbuh. Jika sudah seperti ini, UKM yang sudah “berinvestasi” lewat content writing diuntungkan.

3.Content writing mendatangkan calon pelanggan dengan biaya tipis
Konten-konten yang bermanfaat dan berisi solusi dari masalah konsumen akan mendatangkan audience tanpa butuh biaya tambahan. Cara organik, demikian istilahnya, lebih hemat dibandingkan jika harus memasang iklan ataupun mengadakan promosi atau campaign.
Audience yang berkunjung karena konten-konten yang informatif dan menarik ini akan menjadi calon pelanggan. Mereka berpeluang untuk membeli dan menggunakan produk atau jasa yang ditawarkan.
Menurut majalah Forbes, 74 persen perusahaan mengamini bahwa konten marketing terbukti meningkatkan jumlah leads. Konten yang informatif, menarik dan disesuaikan dengan kebutuhan audience berhasil menarik calon pelanggan potensial.
4. Content writing meningkatkan penjualan
Hasil content writing yang dikemas dengan apik dan menarik bisa mendorong munculnya keputusan. Audience bisa terpengaruh isi konten, lalu melakukan transaksi untuk membeli produk atau jasa yang ditawarkan. Hasilnya, revenue pun mengalir ke rekening UKM.

5. Content writing bisa mempertahankan audience lewat engagement.
Cara paling sederhana untuk mempertahankan engagement dengan audience adalah dengan menyajikan konten-konten yang relevan dengan kebutuhan pembaca secara reguler. Audience akan terbiasa menengok web atau blog secara berkala ketika tahu bahwa selalu ada konten atau informasi baru yang menarik.
Selain konsisten menyiapkan konten baru, diskusi lewat kolom komentar antara audience dan pemilik bisnis juga akan mempererat interaksi dengan audience.
“Content builds relationships. Relationships are built on trust. Trust drives revenue.” Andrew Davis
Apakah Content Writing Benar-benar Bisa Membantu Bisnis?
Pertanyaan lanjutan yang biasanya mengemuka adalah sejauh mana content writing bisa membantu usaha? Apa benar rangkaian tulisan bisa menggemukkan pundi-pundi UKM?
Tentunya tulisan yang seadanya tidak bisa sekonyong-konyong mengubah bisnis. Ada banyak yang memengaruhi keberhasilan content writing. Kualitas konten, optimasi SEO, serta konsistensi publikasi konten, misalnya, harus diperhatikan jika ingin konten-konten ini bisa berhasil dalam pemasaran digital.
Dari konteks waktu, perjalanan content writing sudah panjang. Jika ditarik ke belakang, content writing sebenarnya sudah dipakai beberapa ratus tahun yang lalu. Pada tahun 1700-an, bapak pendiri Amerika Serikat Benjamin Franklin meggunakan publikasi untuk membantu promosi bisnis percetakan miliknya.

Di Eropa, tepatnya di Italia, Giovanni Galignani menggunakan konten untuk membantu usaha toko bukunya pada tahun 1800-an. Ada banyak contoh lain yang menunjukkan konten sudah digunakan untuk mengembangkan usaha.
Perjalanan panjang ini menjadi bukti bahwa pembuatan dan publikasi kontenmenjadi andalan untuk mengembangkan usaha. Jika tidak berhasil, semestinya tidak akan banyak dipakai. Yang membuat berbeda dulu dan sekarang adalah platform dan beberapa penyesuaian supaya tetap relevan dengan kondisi saat ini.
Baca juga: Mengapa Butuh Analisis di Balik Angka?
Bagaimana UKM Bisa Menyiapkan Content Writing?
Tak ada alasan usaha kecil untuk tidak menggunakan content writing untuk mengembangkan bisnisnya. Ada beberapa cara menyiapkan content writing :
1.Menyiapkan sendiri
Konten-konten disiapkan oleh pemilik atau karyawan UKM. Selain sebagai orang yang paling tahu tentang keunggulan dan keunikan produk yang dijual, penulisan oleh pemilik atau karyawan juga akan menghemat anggaran. Mereka tidak perlu membayar penulis karena sudah dilakukan sendiri.

2. Menggunakan jasa agen atau freelancer
Jika tidak punya waktu dan kemampuan untuk menyusun konten, tersedia jasa agen atau freelancer yang bisa membantu. Hanya saja, diperlukan tambahan budget untuk membayar jasa mereka.
3. Menggunakan artificial intelligent (AI)
Kecanggihan AI bisa dimanfaatkan untuk membantu memproduksi konten. Namun baiknya, hasil AI ini tetap dikurasi oleh manusia supaya kelemahan-kelemahan AI bisa dikoreksi. Kekurangan AI yang harus dibereskan antara lain kecocokan kata atau pemakaian kata yang lebih pas sesuai dengan budaya. Keterbatasan lain adalah AI terkadang ‘berhalusinasi’.

4. Gabungan beberapa metode.
Kombinasi sangat memungkinkan dilakukan. Misalkan, ide konten yang dihasilkan dari AI kemudian dikembangkan sendiri oleh pemilik/karyawan UKM.
5. Memanfaatkan intern
Memanfaatkan mahasiswa atau siswa magang untuk membuat konten juga dimungkinkan. Tentu saja, perlu ada pengawasan dan kurasi dari pemilik. Pemilik juga bisa menyewa editor untuk mengedit dan memilah hasil tulisan mereka sebelum diunggah atau dipublikasikan.

Cara dan aneka hal terkait content writing sudah tersedia banyak di internet. Pelatihan penyusunan konten pun mudah ditemukan, baik gratis ataupun berbayar. Tak ada alasan pemilik usaha kecil menunda menggunakan content writing demi membawa maju bisnis miliknya.
Pilihan paling bijak pemilik UKM saat ini adalah segera menggunakan content writing untuk mendorong pemasaran digital usaha mereka!
“Don’t delay acting on a good idea. Chances are someone else has just thought of it, too. Success comes to the one who acts first.” – H. Jackson Brown, Jr.